Tentang Sistem Informasi

Informasi di Masyarakat
Kenyataan yang terjadi saat ini, semua sistem informasi menggunakan teknologi komputer. Apa iya? Informasi umum yang kita dapatkan memang banyak / sebagian besar berasal dari media massa seperti koran, tv, internet, dlsb. Namun, kemasan itu hanyalah mediator kita untuk mendapatkan informasi. Informasi tersebut sebenarnya sudah diolah dari data2 awal yang sudah dikemas sedemikian rupa untuk kepentingan umum. Nah sekarang bagaimana tentang informasi yang lebih spesifik, yang lebih khusus untuk kepentingan kita dimana tidak ada yang menyediakan info tersebut di media broadcast seperti tv, radio?Tidak ada yang menyangkal bahwa sejak internet mulai dikenal masyarakat di dunia ini, informasi seolah membanjiri siapa saja yang mengaksesnya. Hanya dengan satu klik saja, informasi sudah tersedia dan tertampil di layar monitor yang bersumber dari seluruh penjuru dunia, mulai dari informasi global sampai dengan detilnya, bahkan beberapa kata kunci yang terkait dengan informasi tersebutpun ikut tertampilkan.
Informasi, untuk beberapa kalangan masyarakat memang sudah menjadi modal utama dalam menjalankan roda kehidupannya. Tetapi tidak sedikit pula masyarakat yang tidak atau setidaknya belum menyadari bahwa informasi yang ada disekelilingnya bisa merubah cara pandang, bahkan bisa juga secara ekstrim saya mengatakan bisa merubah hidup dan kehidupan seseorang ataupun organisasi.
Di Indonesia, masyarakat yang demikian ini masih banyak dijumpai, jangan dulu melihat di kalangan pedesaan atau perkotaan, di mana saja dapat kita temui bahwa seseorang belum menyadari bahwa kehidupannya dapat berubah setelah mendapat beberapa informasi.
Tidak jauh berbeda, dalam organisasi perusahaan pun banyak dijumpai perusahaan yang belum memanfaatkan pentingnya informasi yang tersedia. Terutama pada perusahaan lokal yang lingkup kerjanya dalam wilayah regional. Sayangnya dalam tulisan ini tidak memaparkan lebih jauh seperti apa organisasi yang sudah atau belum memanfaatkan informasi beserta contoh praktisnya, karena memang tulisan ini ditulis hanya sebagai triger untuk mengingatkan bahwa sebuah informasi itu (bisa) lebih dari informasi itu sendiri..
Informasi Sebagai Sebuah Sistem
Informasi adalah sebuah kata sederhana yang menggambarkan sesuatu hal yang dibutuhkan untuk keperluan pada sebuah kegiatan. Sesederhana itukah informasi? Bagaimana pula jika informasi menjadi sebuah sistem?
Sistem Informasi dalam situs Wikipedia di istilahkan sebagai “kumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu”. Artian wikipedia diatas menempatkan informasi sebagai sebuah obyek dari hasil sebuah sistem. Sepenting itukah sebuah informasi ditempatkan sehingga harus menautkan beberapa komponen yang membentuk sistem?
Konsep dasar sebuah informasi perlu dipahami terlebih dahulu karena informasi itu sendiri adalah produk dari sistem informasi, dimana banyak orang salah memahami tentang konsep ini.
Beberapa praktisi IT banyak yang menganggap tahu tentang informasi dan meyakini bahwa sistem yang mereka buat sudah menghasilkan informasi, padahal yang dihasilkan bukannya informasi, melainkan hanya sekedar sampah (garbage). Karena output atau obyek yang dihasilkan tidak memiliki nilai sebuah informasi.
Dalam bukunya, Jogyanto (2003) menegaskan bahwa pemahaman tentang konsep dasar sistem informasi sangat penting. Bahkan konsep yang tidak kalah pentingnya untuk dipahami adalah komponen-komponen pembentuk sistem itu sendiri. Ketidak-mampuan mengidentifikasikan dan memahami komponen-komponen ini mengakibatkan sistem yang dibuat tidak mencapai tujuannya.
Ternyata, informasi dalam kaitannya dengan sistem setidaknya membutuhkan keahlian / ekspertasi dalam bidang-bidang tertentu. Karena akibat dari kesalahan yang ditimbulkan, bisa fatal jika informasi yang dihasilkan menjadi acuan untuk langkah-langkah selanjutnya.
Informasi dan Manajemen
Sekali lagi, informasi adalah sebuah keluaran/output dari suatu sistem. Nah, sistem yang mengeluarkan informasi itu, sistem seperti apa?
Salah satu pengguna informasi adalah perusahaan yang dikelola oleh manajer dalam sebuah manjemen. Sistem yang memproduksi informasi untuk manajemen perusahaan disebut Sistem Informasi Manajemen atau yang biasa disingkat SIM.
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dari manajemen.
Dalam buku Sistem Teknologi Informasi, Jogiyanto mengatakan bahwa SIM sebenarnya menunjukkan sistem-sistem informasi fungsional, yaitu sistem-sistem informasi yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi. Dimana sistem ini memberikan informasi kepada para manajer fungsional.
Beberapa sistem informasi dibawah ini merupakan sistem informasi fungsional yang juga merupakan kumpulan sistem yang menjadi sistem informasi manajemen:
Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
Sistem informasi personalia (personnel information systems).
Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
Sistem informasi teknik (engineering information systems)
Informasi dan Teknologi
Merujuk pada ensiklopedia yang ada di situs Wikipedia, Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga:
lebih cepat aksesnya
lebih luas sebarannya
lebih lama penyimpanannya
Di bawah ini seklumit ulasan dari situs tersebut. Agar lebih mudah memahaminya kita lihat perkembangan teknologi informasi. Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya. Setelah ucapan itu selesai maka informasi berada ditangan si penerima. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Sampai jarak tertentu meskipun masih terdengar informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Adanya alfabet dan angka arabik memudahkan penyampaian informasi dari yang sebelumnya satu gambar mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau penulisan angka yang tadinya MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi ini memudahkan penulisan informasi.
Teknologi percetakan memungkinkan pembuatan pintu informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer bahkan membuat informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
Dimana Informasi Kita Tempatkan?
Nah, dari uraian ringkas diatas, kita dapat menyadari bahwa informasi yang dulunya hanyalah sebuah obyek sederhana, yang bisa didapat walaupun kita pada posisi pasif (karena tersedia informasi broadcast), saat ini telah berkembang luas sampai-sampai tercipta sebuah sistem yang khusus untuk mengelola informasi untuk banyak kepentingan. Bahkan kitapun dapat mencarinya jika kita aktif.
Kembali ke masalah awal, apakah benar pernyataan saya bahwa tidak sedikit masyarakat yang tidak atau setidaknya belum menyadari pentingnya informasi yang ada di sekelilingnya, anda dapat membuktikan sendiri dengan melontarkan pertanyaan sederhana: “Apakah anda masih sulit untuk mendapatkan informasi?”
Selamat ber-survey-ria…
This entry was posted on Monday, May 28th, 2007 at 5:15 am and is filed under Pemikiranku. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar: