sejarah pengembangan GIS

Sistem informasi geografis
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari
GIS dengan Quantum GIS.
GIS dengan Quantum GIS.

Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.

Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Sejarah pengembangan

35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.

Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.

Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.

Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.
GIS dengan gvSIG.
GIS dengan gvSIG.

CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".

CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI dan CARIS berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.

Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

tentang GIS


Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya.
Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya.

GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.

GIS menempatkan itu semua bersama-sama

Dengan GIS Anda mampu melakukan lebih banyak dibanding hanya dengan menampilkan data semata-mata. GIS menggabungkan semua kemampuan, baik yang hanya berupa sekedar tampil saja, sistem informasi yang tersaji secara thematis, dan sistem pemetaan yang berdasarkan susunan dan jaringan lalu-lintas jalan, bersamaan dengan kemampuan untuk menganalisa lokasi geografis dan informasi-informasi tertentu yang terkait terhadap lokasi yang bersangkutan.

Pada aplikasi penanganan kesehatan, misalnya, bisa digunakan untuk memutuskan, di kawasan mana lagikah pusat layanan kesehatan baru akan didirikan berdasarkan atas data-data kependudukan. Selanjutnya, berdasarkan sistem informasi tersebut kita dapat menarik informasi dari peta yang tersedia dalam aplikasi GIS tersebut, atau sebaliknya, memperoleh informasi mengenai peta kawasan tertentu manakah yang akan muncul, jika kita menggunakan informasi tertentu sebagai kriteria pencariannya.

Dan jangan lupa, GIS adalah sebuah aplikasi dinamis, dan akan terus berkembang. Peta yang dibuat pada aplikasi ini tidak hanya akan berhenti dan terbatas untuk keperluan saat dibuatnya saja. Dengan mudahnya kita bisa melakukan peremajaan terhadap informasi yang terkait pada peta tersebut, dan secara otomatis peta tersebut akan segera menunjukkan akan adanya perubahan informasi tadi. Semuanya itu dapat Anda kerjakan dalam waktu singkat, tanpa perlu belajar secara khusus.

GIS memungkinkan Anda untuk membuat tampilan peta serta menggunakannya untuk keperluan presentasi dengan menunjuk dan meng-klik-nya. GIS memungkinkan Anda untuk menggambarkan dan menganalisa informasi dengan cara pandang baru, mengungkap semua keterkaitan yang selama ini tersembunyi, pola, dan kecenderungannya.

Para pelaku bisnis yang bergerak di bidang pemasaran, periklanan, real estate, dan ritel saat ini sudah menggunakan GIS untuk melakukan analisa pasar, mengoptimalkan kampanye periklanan melalui media masa, analisis terhadap bidang-bidang tanah, dan membuat model atas pola pengeluaran. GIS akan merubah banyak hal yang berkait erat dengan pekerjaan Anda, apa pun bisnis Anda tersebut.

Apa saja yang bisa Anda kerjakan dengan GIS
Anda tak perlu jadi seorang manajer penjualan, atau perencana rute perjalanan. Jika pekerjaan Anda melibatkan diri Anda pada pengelolaan informasi, dan informasi tersebut dapat diasosiasikan pada sebuah struktur informasi yang berbasis pemetaan secara geografis, maka pada saat itulah GIS akan memberikan peran yang besar, dan akan membantu mengorganisasikan informasi-informasi yang Anda inginkan tersebut dalam format baru, yang memungkinkan Anda memperoleh hal-hal baru yang selama ini tak pernah terbayangkan, dan akan diperoleh lebih banyak lagi informasi dibanding yang selama ini Anda dapatkan. Rasanya, kemungkinan-kemungkinan ke arah itu bisa disebut sebagai tanpa batas.


Divisi GIS/Pemetaan SCOMPTEC akan membantu Anda, dalam hal:

Meningkatkan pengintegrasian organisasi
Banyak organisasi yang sudah mengimplementasi GIS menemukan kenyataan, bahwa keuntungan utama yang mereka dapatkan adalah peningkatan kinerja manajemen terhadap organisasi maupun pengelolaan sumberdayanya.
hal itu terjadi karena GIS memiliki kemampuan untuk menghubungkan berbagai perangkat data secara bersamaan berdasarkan geografis, memfasilitasi informasi-informasi yang terjadi antar bagian, untuk saling termanfaatkan dan dikomunikasikan.
Dengan membuat sebuah database yang bisa dimanfaatkan bersama, maka sebuah bagian akan memperoleh keuntungan dari hasil kerja dari bagian lain, di mana akan berlaku ketentuan, bahwa data cukup sekali dikoleksi, tetapi bisa dimanfaatkan berkali-kali.

Membuat keputusan-keputusan lebih sempurna
GIS bukan sebuah sistem yang mampu membuat keputusan secara otomatis. GIS hanya sebuah sarana untuk pengambilan data, menganalisanya, dari kumpulan data berbasis pemetaan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Teknologi GIS banyak digunakan untuk membantu berbagai kegiatan pekerjaan seperti penyajian informasi pada saat pembuatan perencanaan, membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan kekacauan teritorial.

GIS juga bisa digunakan untuk membantu meraih keputusan mengenai lokasi perumahan baru yang memiliki sesedikit mungkin pengaruh lingkungan, berada di lokasi yang memiliki resiko paling sedikit, dan berada dekat dengan pusat kegiatan kependudukan.
Informasi bisa disajikan secara ringkas dan jelas berupa gambar peta, yang dilampiri dengan laporan, memungkinkan para pemgambil keputusan untuk memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah nyata dibanding dengan upaya memahami data. Karena produk GIS bisa dibuat secepatnya, dengan berbagai skenario, untuk kemudian dievaluasi secara efektif dan efisien.


Membantu membuat peta.
Peta merupakan kunci pada GIS. Proses untuk membuat (menggambar) peta dengan GIS jauh lebih fleksibel, bahkan dibanding dengan menggambar peta secara manual, atau dengan pendekatan kartografi yang serba otomatis.
Dimulai dengan membuat database. gambar peta yang sudah ada bisa digambar dengan digitizer, dan informasi tertentu kemudian bisa diterjemahkan ke dalam GIS. Database kartografi berbasis GIS dapat bersambungan dan bebas skala.
Peta-peta kemudian bisa diciptakan terpusat di berbagai lokasi, dengan sembarang skala, dan menunjukkan informasi terpilih, yang mencerminkan secara efektif untuk menjelaskan suatu karakteristik khusus.

Sifat-sifat sebuah atlas dan serangkaian peta dapat direkam pada program komputer, dan dibandingkan terhadap database pada akhir proses produksi. Produk digital digunakan untuk GIS yang lain bisa dilakukan dengan sederhana, hanya dengan membuat salinan data dari database. Pada organisasi yang besar, database topografi bisa dimanfaatkan untuk kerangka referensi oleh bagian yang lain.


Mengapa harus GIS? Anda memerlukan GIS, jika Anda terlibat dalam jenis-jenis pekerjaan sebagai berikut:

* Di manakah sebenarnya pasar kita berada?
* Adakah persaingan mulai muncul?
* Di bagian manakah yang penjualannya di bawah target?
* Di manakah harus mengalokasikan biaya periklanan?
* Di lokasi manakah sebaiknya pengembangan bisnis dilakukan?
* Bagaimana bisa memberikan pelayanan bagi pelanggan?

Kenapa Scomptec? Solusi GIS dan pemetaan Scomptec telah digunakan oleh begitu banyak perusahaan dengan berbagai ragam bisnisnya, untuk membantu mereka memahami dinamika lingkungannya dan mampu mengambil keputusan secara benar. Perusahaan, seperti Sampoerna, Jasa Marga, dan sejenis lainnya, telah memanfaatkan aplikasi GIS/Mapping yang dikembangkan dengan bantuan Scomptec guna mencapai hasil berupa aktivitas operasional yang sempurna, serta menguntungkan.
Solusi yang ditawarkan oleh Scomptec dapat disesuaikan dengan kebutuhan khas dari masing-masing pengguna, sesuai dengan yang biasa diselenggarakan oleh perusahaan kecil, hingga perusahaan multi-nasional sekalipun.
Sejumlah terapan GIS untuk aktivitas bisnis ;
pemasaran, pemilihan lokasi, pengelolaan aset, analisis resiko, pengaturan hantaran, pelayanan pelanggan, serta analisa demografi serta pemetaan.
Scomptec Mapping/GIS akan membantu Anda untuk mengatur terapan GIS untuk berbagai jenis aktivitas bisnis dan industri, termasuk:


* Bank dan Finansial
* Produk Konsumsi
* Direct Marketing
* Kesehatan
* Asuransi
* Real Estate/Facility Acquisition/Map
* Restoran/Cepat Saji
* Bisnis Eceran



* Otomotif
* Asosiasi Bisnis
* Pusat Layanan Bisnis
* Layanan Basis Data
* Makanan dan Minuman
* Industri Manufaktur
* Bisnis Kecil
* Biro Perjalanan/Wisata

Dan solusi GIS bagi industri tertentu :

* Minyak/Gas dan Listrik/Air
Contoh aplikasi-aplikasi GIS untuk perusahaan minyak, gas dan distribusinya
o Minyak dan Gas
+ Automated basemapping
Eksplorasi
Manajemen Persewaan
Pengeboran
Produksi
Manajemen Penyimpanan
Manajemen Kilang
Distribusi Produk
Manajemen Kapal Tanker
o Pipa
+ Perencanaan dan Pemilihan Rute
Regulatory reporting
Construction
Emergency response
maps
Pipeline alignment sheet generation
Location maps
Risk assessment
Corrosion analysis
Asset profitability analysis
Supply and market analysis
Berintegrasi dengan
- CAD
- SCADA
- Document management
- Work order management

* Telekomunikasi
Solusi GIS bagi perusahaan telekomunikasi, yang meliputi
o Fasilitas dan pemetaan kawasan
o Rute penempatan kabel
o Pengembangan 'halaman kuning' secara elektronis
o Aplikasi penanganan pelanggan
o Pengembangan penyimpanan data
o Pemilihan penempatan fasilitas
o Sistem penanganan kegagalan sambungan

* Transportasi
o Manajemen Prasarana Transportasi
GIS digunakan untuk mengelola dan menganalisa berbagai informasi dengan geografi sebagai komponen utamanya. lebih dari 80 persen dari informasi digunakan untuk mengelola jalan, jalur kereta api, fasilitas pelabuhan, sebagai komponen utamanya.
GIS bisa dimanfaatkan untuk menentukan lokasi dari suatu peristiwa atau aset dan keterkaitannya atau kedekatannya antara satu dengan lainnya terhadap peristiwa atau aset yang lainnya, di mana hal tersebut merupakan faktor-faktor kritis yang harus diperhatikan untuk memutuskan suatu desain, pembangunan, atau pemeliharaan.
o Manajemen logistik dan kendaraan
Sebuah kegiatan operasi yang efisien membutuhkan sebuah keputusan yang akurat dan tepat waktu. Misalnya mengetahui sedang berada di manakah kendaraan, pikup, atau aktivitas penghantaran pada saat itu, memungkinkan untuk pendayagunaan aset secara optimal dan penghematan. Kepuasan pelanggan, posisi yang bersaing, respons yang sigap, pendayagunaan yang efektif, serta kemungkinan untuk menghasilkan keuntungan di berbagai kemungkinan yang bisa diraih.
o Manajemen Transit.
Perencanaan rute, pengiriman teknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan hubungan komunitas, dan pola transit akan diperoleh keuntungan dengan cara melakukan pemahaman sebaik-baiknya terhadap kendaraan transit, rute perjalanan, dan fasilitas lokasi.
Rute perjalanan dapat dikelola secara langsung melalui database jaringan jalan dan dikaitkan terhadap pusat kependudukan dan karyawan, seperti pada sistem database dari sebuah skedul.

* Lingkungan dan Geologi
o Untuk membantu melakukan perlindungan terhadap lingkungan. Sebagai seorang profesional di bidang lingkungan, maka Anda dapat menafaatkan GIS untuk membuat peta, catatan populasi spesies, mengukur pengaruh lingkungan, serta menelusuri peristiwa keracunan dan polusi. Aplikasi GIS berkenaan dengan lingkungan, rasanya, hampir tanpa batas jumlahnya.

* Pertanian, Kehutanan
o Mengelola Produksi Tanaman
GIS dapat digunakan untuk membantu mengelola sumberdaya pertanian dan perkebunan seperti luas kawasan untuk tanaman, pepohonan, atau saluran air. Anda dapat menggunakan GIS untuk menetapkan masa panen, mengembangkan sistem rotasi tanam, dan melakukan perhitungan secara tahunan terhadap kerusakan tanah yang terjadi karena perbedaan pembibitan, penanaman, atau teknik yang digunakan dalam masa panen.
o Mengelola Sistem Irigasi
Anda dapat menggunakan GIS untuk membantu memantau dan mengendalikan irigasi dari tanah-tanah pertanian. GIS dapat membantu memantau kapasitas sistem, katup-katup, efisiensi, serta distribusi menyeluruh dari air di dalam sistem.
o Perencanaan dan riwayat sumberdaya kehutanan
Perencanaan dan riwayat manajemen pertanahan
Integrasinya dengan sistem hukum
Integrasinya dengan manajemen basis data relasional
Sistem-sistem

* Pemerintahan
Berikut ini adalah berbagai contoh dari berbagai macam rancangan GIS dan layanan pengembangannya;
o Catatan Pertanahan
- Pemetaan kavling
- Taksiran properti
- Integrasi multimedia
- Pusat Layanan umum
o Manajemen Properti dan Fasilitas
- Pembebasan Tanah dan Peruntukannya
- Pembangunan dan Persediaan Perumahan
o - Perencanaan Tataguna Tanah dan Pengaturannya
- Pemetaaan Rencana Umum dan Analisanya
- Pemetaan Kawasan dan Penjejakan Masalah
- Analisis Demografi dan Pemetaan
- Pembangunan Ekonomi
- Keterkaitannya dengan Sistem Perijinan
o (
o Rekayasa
- Pemetaan Pematusan dan Analisanya
- Pengkajian Subdivisi/Pemetaan Bagian-bagian
- Penataan rute jalan, sanitasi, pepohonan
trimming
o Keselamatan Masyarakat
- Perencanaan persiapan keadaan darurat
- Respon dan Penanggulangan Keadaan Darurat
- Analisa Kriminal
- Perencanaan Patroli
- Pengaturan rute respon keadaan darurat
- Analisis penempatan fasilitas

Layanan yang bisa dilakukan oleh tim Scomptec meliputi

* Perancangan strategi implementasi
* Pengembangan aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
* Pelatihan dan Dokumentasi
* Pengaturan Konfigurasi Sistem/Jaringan dan Integrasinya
* Evaluasi basis data, perancangan, dan pembuatannya
* Staf Pembuat gambar dan Pemrograman

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

kategori GIS

Category 'Sistem Informasi Geografis'
Data Spasial

June 1st, 2007 / Sistem Informasi Geografis

Perkembangan pemanfaatan data spasial dalam dekade belakangan ini meningkat dengan sangat drastis. Hal ini berkaitan dengan meluasnya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan perkembangan teknologi dalam memperoleh,erti merekam dan mengumpulan data yang bersifat keruangan (spasial). Teknologi tinggi sep Global Positioning System (GPS), remote sensing dan total station, telah membuat perekaman data spasial digital relatif lebih cepat dan mudah. Kemampuan penyimpanan yang semakin besar, kapasitas transfer data yang semakin meningkat, dan kecepatan proses data yang semakin cepat menjadikan data spasial merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari perkembangan teknologi informasi.

Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan pada saat ini merupakan salah satu elemen yang paling penting, karena berfungsi sebagai pondasi dalam melaksanakan dan mendukung berbagai macam aplikasi. Sebagai contoh dalam bidang lingkungan hidup, perencanaan pembangunan, tata ruang, manajemen transportasi, pengairan, sumber daya mineral, sosial dan ekonomi, dll. Oleh karena itu berbagai macam organisasi dan institusi menginginkan untuk mendapatkan data spasial yang konsisten, tersedia serta mempunyai aksesibilitas yang baik. Terutama yang berkaitan dengan perencanaan ke depan, data geografis masih dirasakan mahal dan membutuhkan waktu yang lama untuk memproduksinya (Rajabidfard, A. dan I.P. Williamson 2000). Beberapa tahun belakangan ini banyak negara yang telah melakukan investasi dalam kegiatan pembangunan dan pengembangan sistem informasi. Terutama dalam penggunaan, penyimpanan, proses, analisis dan peyebaran suatu informasi.

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem yang men-capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spatial (keruangan) mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainnya yang membuatnya menjadi berguna untuk berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi.
Pengantar GIS

August 23rd, 2006 / Sistem Informasi Geografis

Saat ini muncul konsep baru dalam bidang manajemen dan teknologi informasi yang disebut sebagai Performance Management System (PMS) yang dijanjikan mampu untuk membantu eksekutif perusahaan dalam memenuhi harapan stakeholder dan shareholder dengan melakukan pengendalian dan peningkatan kinerja perusahaan. Pembanguan sebuah Performance Management System (PMS) bukan merupakan perkerjaan yang ringan karena melibatkan aspek manajemen organisasi di samping aspek teknologi informasi dan juga membutuhkan biaya yang cukup besar. Dalam makalah ini akan dijabarkan semua aspek yang terlibat dalam pengembangan PMS meliputi definisi dari konsep PMS, proses yang menjadi latar belakang pengembangan PMS, teknologi yang akan menunjang implementasi PMS, dan tahap-tahap pengembangan PMS.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis
Dengan dukungan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, salah satu tool potensial untuk mengintegrasikan adalah sistem informasi geografis (SIG). Sistem informasi geografis merupakan seperangkat tatanan dan prosedur yang meliputi perangkat lunak, perangkat keras untuk mengolah data/informasi dalam konteks spasial (keruangan) untuk mendukung pengambilan keputusan. Meskipun bukan hal baru (seorang John Snow telah menggunakannya untuk memetakan penyakit kolera di London pada abad 19), akan tetapi dengan kekayaan data dan informasi, serta kecanggihan metode analisis, perangkat ini dapat memberikan nuansa baru dalam mendukung, mengawasi, serta meningkatkan proses kebangkitan sistem kesehatan pasca bencana. Model aplikasi berbasis web tidak lagi menjadi aplikasi stand-alone yang terisolir dan merepotkan untuk diupdate.

Dengan adanya Internet, aplikasi SIG dapat menggabungkan berbagai jenis media grafis. Berbagai gambar foto kerusakan puskesmas dapat di-link-kan ke dalam aplikasi tersebut. Peta satelit maupun foto udara Jogja pun dapat dikombinasikan, disamping koordinat geografis lokasi fasilitas kesehatan dan kamp pengungsi. Gambaran morbiditas penyakit dalam bentuk peta tematik pun dapat lebih memudahkan bagi para pengambil keputusan (baca: dinas kesehatan kabupaten/propinsi maupun pimpinan puskesmas) dalam menganalisis situasi epidemiologis di wilayah mereka.

Hanya saja, dengan tersedianya berbagai perangkat SIG berbasis web, baik yang komersial maupun gratis, diperlukan kecermatan dan kearifan untuk memilih yang terbaik. Pilihan yang terbaik tidak saja dinilai dari aspek user friendlinessnya, kecepatan akses, serta kemudahan mengupdatenya tetapi juga dengan mempertimbangkan aspek ketersediaan fasilitas teknologi informasi di fasilitas kesehatan serta kemampuan penggunanya. SIG berbasis web tersebut pun juga harus menyesuaikan dengan mekanisme pengumpulan data kesehatan rutin. Sebagai salah satu daerah yang mendapatkan penghargaan karena inovasi e-governmentnya, pemerintah DIY diharapkan sudah siap dengan berbagai infrastrukturnya.

Skenario terbaik
Jika pada fase emergensi kemarin masyarakat dapat mengirim SMS ke nomer tertentu yang kemudian langsung mempublikasikan di web mengenai wilayah yang membutuhkan makanan dan tenda, maka model yang sama pun dapat diterapkan untuk SIG pemantauan rekonstruksi puskemas. Masyarakat dapat mengambil foto puskesmas, mengirim ke web, langsung ter-link dengan lokasi puskesmas yang rusak untuk menunjukkan kemajuan/perkembangan proses rekonstruksi. Pengiriman komentar melalui SMS pun demikian juga. Dinkes DIY juga sudah berpengalaman mengenai aplikasi ini. Pengakses web (khususnya dari organisasi yang memberikan sumbangan rekonstruksi) dapat mencari dengan mudah lokasi puskesmas yang rusak serta melihat gambaran perkembangan proses rekonstruksi. Ini merupakan bagian dari akuntabilitas sistem kesehatan terhadap mereka yang peduli kepada kita.

Jika bersiap lebih maju lagi, maka sudah saatnya puskesmas dan rumah sakit dilengkapi dengan fasilitas pencatatan rekam medis yang terkait dengan SIG. Sehingga, hanya dengan menyebutkan dusun (atau desa atau kode pos), maka peta morbiditas penyakit akan terupdate secara otomatis. Pendekatan ini diharapkan dapat memperbaiki mekanisme manual dalam pemantauan wilayah setempat. Tentu saja, secara hipotetis, akan mempermudah kerja bidan ataupun perawat pemantauan faktor risiko di wilayah tersebut.

Disamping jenis aplikasi, data mengenai kerusakan fasilitas puskesmas pun bisa menjadi bahan kajian spasial. Salah satu contohnya adalah determinan kerusakan fasilitas kesehatan. Data damage assessment bangunan yang telah terkumpul dapat memberikan kontribusi penting bagi ilmu pengetahuan. Pendekatan SIG tentang variabel jarak dari fasilitas kesehatan yang rusak terhadap episentrum serta struktur bangunannya belum memberikan kesimpulan yang seragam. Adanya integrasi serta mekanisme sharing data semoga akan menghasilkan banyak lesson learnt yang dijadikan pelajaran agar bangsa kita semakin tangguh(resilience) menghadapi bencana.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

perkemangan Sistem TI

Perkembangan Teknologi Informasi : Simulasi Komputer 1
Perkembangan Teknologi Informasi
SIMULASI KOMPUTER _
Ir. H. BAMBANG SRIDADI, MSc. y
Abstrak
Tulisan ini membahas perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi simulasi
komputer. Pemodelan dan simulasi suatu sistem nyata (realitas) akan dibahas, dan beberapa
contoh aplikasi praktis akan diberikan.
1 Pendahuluan
Simulasi adalah program (software) komputer yang berfungsi untuk menirukan perilaku
sistem nyata (realitas) tertentu. Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan (training),
studi perilaku sistem (behaviour) dan hiburan / permainan (game).
Beberapa contoh simulasi komputer, antara lain : simulasi terbang (ight simulation),
simulasi sistem ekonomi makro, simulasi sistem perbankan, simulasi antrian layanan bank
(service queue), simulasi game strategi pemasaran (market game), simulasi perang (war
game simulation), simulasi mobil (car simulation), simulasi tenaga listrik (power plan simulation),
simulasi tata kota (sim city).
Simulasi waktu nyata (real time) merupakan bagian dari ilmu informatika (teknologi
informasi) yang sedang berkembang sangat pesat saat ini.
2 Pemodelan dan Simulasi Komputer
Studi informatika yang mendukung simulasi komputer, antara lain : pemodelan dan
simulasi, teori sistem, rekayasa perangkat lunak dan gra_k animasi komputer.
Proses tahapan dalam mengembangkan simulasi komputer adalah sebagai berikut :
a. Memahami sistem yang akan disimulasikan
b. Mengembangkan model matematika dari sistem
c. Mengembangkan model matematika untuk simulasi
d. Membuat program (software) komputer
e. Menguji, memveri_kasi dan memvalidasi keluaran simulasi
f. Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu.
_Orasi ilmiah disampaikan pada acara wisuda sarjana STMIK-IM / STIE STAN - IM tanggal 30 November
2005.
yStaf Pengajar (Dosen) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Indonesia Mandiri
(STMIK - IM), Bandung.
2 Bambang Sridadi
3 Beberapa Contoh Simulasi Komputer
Berikut diberikan beberapa contoh simulasi komputer waktu nyata (real - time) antara
lain : simulasi terbang (ight simulation), simulasi sistem ekonomi makro, simulasi sistem
perbankan, simulasi permainan (game).
3.1 Simulasi Terbang (Flight Simulation)
Gambar berikut memperlihat simulator terbang (ight simulator).
Gambar 1. Simulator CN235 OFT (Operation Flight Trainer).
Peralatan simulator secara umum terdiri dari bagian bagian berikut : sistem komputer
(computer system), sistem gambar (visual system), sistem penampil (display system), sistem
gerak (motion system), sistem suara (sound system), sistem rasa (feel system), sistem
instruktur (instructor operation station), sistem antarmuka (interface system).
3.2 Simulasi Sistem Ekonomi Makro
Sistem ekonomi makro suatu negara dapat disimulasikan sebagai model persamaan linear
variabel keadaan waktu diskret : x(k + 1) = Ax(k) + Bu(k) dan y(k) = Cx(k) + Du(k).
Dimana variabel keadaan (state variable) x(k) pada tahun ke k adalah : belanja konsumtif
dan investasi bisnis swasta. Masukan (input) u(k) adalah : pajak dan belanja negara,
sedangkan keluaran (output) y(k) adalah : pendapatan nasional.
Gambar 2. Model Sistem Ekonomi Makro.
Perkembangan Teknologi Informasi : Simulasi Komputer 3
3.3 Simulasi Sistem Perbankan
Simulasi sistem perbankan merupakan simulasi antrian layanan. Misalkan model antrian
ATM Bank *) : M/M/1. Probabilitas nasabah ke n datang ke ATM Bank Pn adalah Pn =
(1􀀀_)_n, dimana n = 0, 1, 2, Jumlah nasabah dalam ATM Bank Ls adalah Ls = _=(1􀀀_).
Jumlah nasabah yang antri dalam ATM Bank Lq adalah Lq = Ls 􀀀_ = _2=(1􀀀_). Waktu
tunggu layanan nasabah Wq adalah Wq = _=_(1􀀀_). Jumlah nasabah yang datang per jam
adalah _. Jumlah nasabah yang dilayani per jam adalah _. Rasio nasabah yang datang
dan dilayani adalah _ = _=_.
Gambar berikut memperlihatkan contoh model sistem perbankan. *) Proses kedatangan
dan layanan nasabah terdistribusi eksponensial, jumlah pelayan (ATM) satu.
Gambar 3. Model Sistem Perbankan.
3.4 Simulasi Permainan (Game) Strategi Pemasaran
Misalkan permainan berjumlah nol dari dua pemain (two players zero sum game) yang
bersaing dalam memasarkan mobil. Matrik pay o_ (hasil riset biro iklan) adalah seperti
Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Matrik pay o_ persaingan pasar pemain I (mobil A) dan pemain II (mobil B).
Media Iklan Surat Kabar (mobil B) Radio (mobil B) Televisi (mobil B)
Surat Kabar (mobil A) -60 35 30
Radio (mobil A) -20 0 15
Televisi (mobil A) 50 80 20
Penyelesaian dapat dilakukan dengan : metode aljabar, metode gra_k, metode program
linear. Hasil simulasi strategi campuran optimum mobil A adalah X* = [1/4, 0, 3/4].
Strategi campuran optimum mobil B adalah Y* = [1/12, 0, 11/12]. Nilai Permainan v* =
22,5 (Mobil A akan bertambah pembeli 23 orang dari mobil B).
3.5 Permainan (Game) Komputer
Permainan (game) komputer merupakan salah satu jenis simulasi komputer. Beberapa
tipe game komputer antara lain : permainan strategi (strategic game), permainan
ketrampilan tangan dan mata, permainan tantangan (adventure game).
Permainan strategi (strategic game) merupakan permainan papan (board), kartu (card)
atau permainan yang dimainkan pada suatu grid (biasanya imajiner), dimana kemenangan
4 Bambang Sridadi
dihitung berdasarkan aturan tertentu. Contoh : permainan olah yudha (war game), catur
(chess), bridge, go-moku, command and conquer generals.
Permainan ketrampilan tangan dan mata adalah permainan yang melibatkan kecepatan
dan koordinasi antara ketrampilan tangan dan mata manusia terhadap mesin komputer,
umumnya menggunakan tampilan (screen display) resolusi tinggi. Contoh : simulasi mobil
(driving game), simulasi terbang (ight simulation), dxball game.
Dalam permainan tantangan (adventure game), program komputer mentranslasikan
tanggapan pemain (player response) terhadap suatu kejadian (event) baik atau buruk dalam
menyelesaikan persoalan. Contoh : puzzle, zork, delta force black hawk down, beach head.
Bagian-bagian game komputer terdiri dari : struktur data (data structure), metode
evaluasi (evaluation method), dan antarmuka pengguna (user interface). Struktur data
dalam permainan (game) adalah organisasi logis informasi perihal papan (board), potongan
permainan (playing piece), gerakan (move) dan kemenangan (winning) serta kekalahan (losing).
Contoh : representasi agregat (dalam simulasi olah yudha), variabel record (dalam
permainan catur).
Metode fungsi evaluasi dalam permainan (game) akan menguji gerakan (move) yang
mungkin, memberi nilai (score) gerakan tersebut. Kemampuan melihat ke depan (search)
merupakan putusan kritis dalam permainan strategi komputer. Beberapa metode melihat
ke depan (looking ahead) : minimax search algorithm, alpha beta search algorithm.
Antar muka pengguna (user interface) dengan komputer (machine) dirancang sedemikian
rupa sehingga pemain (player) hanya akan berkonsentrasi pada permainan dan tidak dibebani
perihal cara operasi program komputer. Antarmuka pengguna saat ini melibatkan multimedia
(suara, gambar dan animasi).
4 Kesimpulan
Simulasi komputer adalah bagian dari teknologi informasi yang sedang berkembang
pesat saat ini. Simulasi melibatkan studi informatika : pemodelan dan simulasi, gra_k
komputer dan animasi, rekayasa perangkat lunak, teori sistem, dll.
Dengan sajian ini, diharapkan dapat menambah wawasan bagi wisudawan (sarjana baru)
STMIK / STAN IM perihal perkembangan ilmu simulasi (teknologi informasi).
Daftar Pustaka
Averill M. Law, David W. Kelton, David M. Kelton, "Simulation Modeling and
Analysis", McGraw-Hill Series in Industrial Engineering and Management Science,
New York, 1999.
Bambang Sridadi, Koento H. Baiquni, "The Application of Flight Simulation Technique
in the N250 Flight Control System Assessment", Proceeding of the 2nd International
Symposium on Aeronautical Science and Technology of Indonesia (ISASTI96),
Vol. 1, Page 701 - 713, Jakarta, 24 - 27 June 1996.
Bambang Sridadi, "Pemodelan dan Simulasi Olah Yudha (War Game Simulation)",
Jurnal Teknik UNJANI, Vol. 2, No. 1, Page 128 135, Bandung, 1 May 2003.
Perkembangan Teknologi Informasi : Simulasi Komputer 5
Bambang Sridadi, "A Generalized Integration Formula for Discrete Time Simulation
based on Piecewise Polynomial Signal Approximation", International Conference on
Applied Mathematics (ICAM05), ITB, Bandung, 22 26 August 2005.
Jon M. Smith, "Mathematical Modeling and Digital Simulation for Engineers and Scientists",
John Wiley & Sons, New York, 1977.
K. Toraichi, Bambang Sridadi and H. Inaba, "A Series of discrete-time models
of a continuous-time system based on uency signal approximation", International
Journal for Systems Sciences, vol. 26, no. 4, pp. 871 - 881, 1995.
Tentang Penulis
Ir. H. Bambang Sridadi, MSc.: adalah staf pengajar (dosen) di jurusan Teknik Informatika
STMIK IM (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer - Indonesia Mandiri)
Bandung sejak tahun 1994. Lahir di Klaten pada tanggal 16 Desember 1962, lulus Sarjana
(S1) jurusan Teknik Elektro dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada bulan
Maret 1987 dan lulus Pascasarjana (S2) bidang Information Sciences and Electronics dari
University of Tsukuba Japan pada bulan Maret 1994.
Pengalaman kerja antara lain sebagai ight control system simulation engineer untuk
pesawat terbang N250 TIFS (Total In Flight Simulator) di Bu_alo New York, USA pada
bulan Agustus 1995 dan Agustus 1996. Koordinator uji validasi untuk simulator N250 EFS
(Engineering Flight Simulator) pada tahun 1997 - 1998. Project leader untuk simulasi olah
yudha (war game simulation) TNI AD pada tahun 2000 2002. Sebagai avionic simulation
software engineer untuk simulator helikopter Black Hawk UH60 di Daejeon, Korea Selatan
dari bulan Juli 2003 sampai bulan Februari 2004. Saat ini sedang menyelesaikan proyek
simulator CN235 OFT (Operational Flight Trainer) untuk Tentara Udara Diraja Malaysia
(TUDM) di Kuching, Malaysia.
Minat penelitian antara lain : pemodelan dan simulasi waktu nyata (real-time simulation),
gra_k dan animasi komputer, kecerdasan buatan (arti_cial intelligence) dan rekayasa
perangkat lunak waktu nyata (real-time software engineering).
Email : bsridadi@yahoo.com, bsridadi@indonesian-aerospace.com
Blog : sridadi.blogsome.comWeb Site : www.geocities.com/bsridadi/bsridadi page.ht

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

konsep dasar Sistem Informasi





Oleh : Taufik Irawan

Konsep Dasar Sistem Informasi


1. SistemTerdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini:Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi didalam sistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dan lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri dari beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, semuanya saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga sasaran sistem dapat tercapai.1.1. Karakteristik SistemSuatu sistem menpunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).a. Komponen SistemSuatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut sebagai suatu sistem sedang industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau sistem akuntansi dipandang sebagai suatu sistem, maka perusahaan adalah supra sistem dan industri adalah supra dari supra sistem.b. Batas sistem Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. c. Lingkungan luar sistem Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. d. Penghubung sistem Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (input) bagi subsistem yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.e. Masukan sistemMasukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan masukan sinyal (signal input). Mantenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.f. Keluaran sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh menejemen.g. Sasaran sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. 1.2. Klasifikasi sistemSistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :a) Sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupan sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem produksi.b) Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.c) Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi tertentu dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Inteaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.d) Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup), sedang sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik. Sistem-sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka untuk pengaruh yang baik saja.
2. InformasiInformasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian (kumpulan fakta). Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting Information System” mendefinisikan bahwa :Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.
3. Pengembangan Sistem InformasiPengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin.2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sistem Informasi Manajemen

Sikap lama dalam menerima Intranet dan apa yang harus dilakukan oleh manajemen

Sejak munculnya era informasi, dari sanalah pola sikap manajemen dalam menerima teknologi mulai tercatat. Tata laku yang sama masih terlihat saat ini, sekalipun dalam derajadnya yang makin canggih. Hal ini berkaitan dengan kesederhanaan memberikan tekanan kepada masalah-masalah teknis ketimbang aspek inti dari permasalahan yang dihadapi. Pada masa awal sistem informasi misalnya, perawatan isi dari suatu sistem informasi memperoleh perhatian yang paling belakang ketimbang aspek-aspek teknis dari sistem yang bersangkutan. Kita melihat terinstalasinya secara fisik jaringan sistem informasi dimana aplikasi informasi yang akan melewatinya memperoleh perhatian yang minim sekali. Dalam era intranet, kita masih menyaksikan konsiderans teknologikal yang sempit seperti kebutuhan infrastruktur, teknologi jaringan yang tepat, peranan dari "perangkat kelompok (groupware)" serta pembangunan "perangkat antara (middleware)" untuk memungkinkan intranet menunjang aplikasi konvensional dari bisnis yang secara khusus melibatkan akses dari basis data. Isu-isu menyangkut manajemen dalam penerimaan awal intranet umumnya dapat diikuti dari berbagai komentar dan pendapat dari para pemasok sarananya, yang pada derajad tertentu mempengaruhi pandangan manajemen. Manajemen lebih banyak memusatkan perhatiannya pada infrastruktur serta pada skala yang lebih sedikit, juga pada ide intranet sebagai media penerbitan (dokumen) perusahaan. Hal ini melibatkan perhatian yang lengkap terhadap konsiderasi keterpaduan dan adminnistrasi jaringan dalam hubungannya dengan infrastruktur, kewenangan teknis serta pemasaran yang berkaitan dengan penerbitan. Fokusnya banyak bertumpu pada menghasilkan isi serta penilaian relatip terhadap berbagai infrastruktur dan aplikasi.
Sebenarnya isu-isu ini bukan masalah yang terlampau berarti bagi mereka yang ingin mengimplementasikan Intranet, karena kenyataan menunjukkan bahwa sudah tersedia relatip banyak penyedia jasa internet (ISP), sehingga pekerjaan ini dapat diperoleh dari pihak tersebut (lihat pada sub artikel terdahulu).
Isu-isu yang mendasar bagi manajemen yang berkaitan dengan dampak organisasi serta tugas berlanjut dalam membina dan merawat isi serta adminstrasi dari Intranet justru biasanya hampir-hampir tidak tersentuh.
Apa yang harus dilakukan manajemen ? ?
Cara yang paling arif bagi manajemen adalah dengan memberikan perhatian sejak dini. Hal ini disebabkan karena Intranet membawa beberapa masalah yang berkaitan dengan sifat informasi yang dibawanya, tanggung jawab yang teremban dalam membangun dan mengambil kembali informasi, serta pengendalian dari saluran-saluran komunikasi, sejalan dengan berkembangnya pembangunan Intranet. Manajemen perlu melakukan hal-hal berikut :
Menetapkan penanggung jawab manajemen serta perawatan dari Intranet
Menetapkan pembakuan bagi pembangunan isi, kualitas serta pemakaiannya yang dapat diterima
Menetapkan hubungan dimana individu dan pemakai kelompok dapat memperoleh dari Intranet berkaitan dengan kebijaksanaan pengamanan, pengendalian akses serta pemanfaatan jaringan
Menentukan kejelasan peta antara prioritas organisasi dan struktur organisasi terhadap struktur logikal dan struktur direktori dari Intranet.
Begitu hal-hal ini tercapai, maka spesifikasi bagi infrastuktur, protokol, aplikasi, standar middleware, pendekatan terhadap manajemen jejaring, dan isi akan mengikuti. Pembangunan Intranetnya sendiri kemudian akan tergantung kepada pembentukan visi perusahaan tentang bagaimana sistem ini dapat melayani sasaran perusahaan secara optimal. Pandangan ini kemudian dapat diterjemahkan kedalam model dari Intranet serta struktur manajemennya.
Sifat-sifat dari tata pesan (messaging) dalam peta hubungan organisasi
Tata pesan perusahaan berjalan secara harmonis melalui pemecahan lapis-lapis organisasi maupun rasionalisasi dalam perusahaan. Hasilnya adalah pengandalan pada tata pesan perusahaan karena kedayagunaan internalnya yang tinggi.
Teknologi Informasi (yang merupakan darah daging dari upaya ini) membuka saluran-saluran baru dan menawarkan arus informasi potong-lapis dan potong fungsi, model hubungan tradisional berlandaskan kepada hubungan fungsi dan hirarkhis yang kaku terasing. Organisasi baru yang datar merupakan pola hubungan yang baru. Ia tidak akan mungkin diabaikan, dan ia mengarah kepada pemberdayaan personil organisasi. Karena ia menyentuh nilai manusai yang paling dasar dan hakiki, maka ia hanya akan maju terus, dengan tidak ada jalan balik. Penggambaran hubungan ini secara fisik adalah landsekap sarang laba-laba, yang menawarkan kemudahan jalannya informasi. Tentu terdapat sisi negatipnya juga, dimana informasi yang bermanfaat dapat saja tenggelam diantara demikian membanjirnya arus data dan informasi itu. Ini dinamakan "kegaduhan" informasi. Informasi yang penting dan utama dapat tenggelam di dalam lautan kegaduhan itu.
Harus diakui bahwa e-mail dapat menaikkan kedayagunaan komunikasi, dengan menggantikan, dimana diperlukan, hubungan tatap muka yang menyita waktu, kurang menarik, dan sering kurang produktif. Sayangnya pesan-pesan yang tidak penting dan tidak urgen seringkali ikut menyita waktu dan tempat. "NCC Guideline Bulletin" mengistilahkannya sebagai "an iron law (hukum besi?)" dari organisasi, dimana 50 % dari informasi yang diterima seseorang akan ternyata tidak relevan terhadap tujuan organisasi, bersifat sepele, ataupun dapat begitu saja diabaikan.
Dari sini jelas bagi kita bahwa organisasi datar dan perusahaan yang dipicu e-mail, membutuhkan sekali pengawal-pengawal gawang (gatekeepers) agar arus informasi dapat dikendalikan. Fungsi pengawal ini sudah cukup mendasar diperlukan.
Membina Sistem Tata Pesan (Messaging)
Membina tata-pesan memunculkan dua isu penting ke permukaan, yaitu pengamanan dan keprihatinan manajemen Intanet.
Pengamanan
Diturunkan dari kriteria evaluasi Departemen Perdagangan dan Industri Inggeris, maka terdapat tiga unsur yang ditentukan :
Kerahasiaan : informasi yang tepat dapat diakses oleh personil yang tepat dan bukan yang lain. Hal ini menduduki titik sentral bagi e-mail maupun bagi aspek lainnya dari perusahaan
Integritas : dalam sistem, maka informasi yang tepat, adalah tepat dimana-mana, dalam pengertian bahwa informasi yang dikirimkan oleh pengirim harus bebas cacat atau penghapusan dalam bentuk apapun, dan dapat mencapai secara aman kepada penerimanya sesuai yang dirancangkan.
Ketersediaan : informasi yang tepat diakses bilamana diperlukan, bagi siapa saja yang berhak dan kapan saja ingin dibaca.
Keprihatinan Manajemen
Ketiga unsur pengamanan diatas memiliki kecabangan yang luas. Ini semua berkaitan dengan penampilan sistem, penyimpanan, trayek dari pesan, otorisasi tingkat-tingkat dan prosedurnya, pemanfaatan bersama informasi, otentikasi dari pesan, serta ketaat-asasan, kualitas maupun nilai informasi dari sistem. Semua ini menjadi penting bagi keprihatinan manajemen.
Bagi tindakan praktis tugas-tugas manajemen termasuk :
Cukup tersedianya infrastruktur teknis
Pembentukan direktori dan piranti navigasi demikian sehingga informasi dapat diminta, dikirim dan diterima kedayagunaan yang maksimal
Menjamin bahwa informasi yang disimpan pada sistem itu benar, taat-asas, bermanfaat, dan dimutakhirkan secara periodik.
Penutup
Sikap lama dalam menerima Intranet dan apa yang harus dilakukan oleh manajemen meliput secara ringkas bagaimana kebiasaan tradisional masih tetap ada dalam pandangan ke depan manajemen sebagai akibat sifat inersia dari sistem lama dan bagaimana sebaiknya manajemen bertindak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

IT itu mahal?Sistem Informasi mungkin mahal

IT itu mahal? Sistem Informasi mungkin mahal...
Sebenarnya IT itu tidak hanya koneksi Internet saja. Bisa kita lihat, komponen di IT bisa terdiri dari: Software, Hardware, Network dan Database. Jadi koneksi Internet bisa kita masukkan ke Network, yang memang mahal kalau di negara tercinta kita ini. Tapi apakah koneksi Internet selalu digunakan di semua perusahaan? Jawabnya adalah TIDAK, karena di sebagian besar perusahaan, Internet saat ini hanya digunakan sebagai kanal (channel) untuk berinteraksi dengan pelanggan atau partner, belum digunakan utk mendukung integrasi antar perusahaan. Jadi tanpa Internet pun, perusahaan akan bisa beroperasi dan berkompetisi dengan baik. Yang lebih utama di komponen IT justru di Software (aplikasi Keuangan, Kepegawaian, Pergudangan dll), Harware (PC, notebook, printer dll), Network (Local Area Network dan Wide Area Network), Database (database keuangan, inventory, customer dll) utk mendukung operasional perusahaan tsb. Kembali ke istilah IT, banyak orang salah menafsirkan bahwa IT adalah Sistem Informasi. Padahal IT itu hanya satu bagian dari sesuatu yg lebih kompleks yang disebut Sistem Informasi. Kalau kita bicara ttg penerapan di perusahaan, sebenarnya kita bicara tentang Sistem Informasi. Dimana Sistem Informasi itu terdiri dari: 1. Business Process2. Information Technology (Hardware, Software, Network, Database)3. People (System Owner, System User, IS Specialist)Dari gambar yg saya ambil dari buku Intro to IS karangan James A. O'Brien, McGraw-Hill 2007 di atas, terlihat biaya terbesar rata2 utk penerapan Enterprise System adalah utk Business Process Re-engineering (BPR). Terlihat kontribusi IT sendiri yg terdiri dari Software & Hardware sebesar 27%. BPR sendiri merupakan kegiatan dari perusahaan utk menyesuaikan Business Process-nya ke Best Practice dari suatu industri tertentu. Dimana para pengguna (user) harus melakukan perubahan dalam cara bekerja mereka, yg merupakan hal yg terberat karena sudah bisa bekerja dg pola lama selama bertahun-tahun. Perusahaan banyak mengeluarkan biaya karena harus menyewa konsultan2 yang terkenal seperti Accenture, IBM-PriceWaterhouseCooper, Cap Gemini dan lain-lain.Berikut itu jangan lupakan biaya yang harus dikeluarkan dalam mengelola People sebagai komponen yang paling sulit kita kendalikan. Change Management yg terarah, meliputi sosialisasi, pelatihan, mentoring, motivasi bagi pengguna dll pun memberikan kontribusi biaya juga bagi perusahaan tersebut. Sering kali bahkan penolakan dari pengguna (user) akan memberikan beban dari manajemen dalam rangka penerapan Sistem Informasi tersebut.Sedangkan biaya yg dikeluarkan utk Hardware sendiri saat ini sudah sangat terjangkau, karena teknologi sudah semakin mature dan terstandarisasi. Bahkan beberapa perusahaan sudah melakukan Outsourcing atau sewa PC agar bisa lebih simpel dalam pengelolaannya. Software utk kebutuhan bisnis makin beragam dan terstandarisasi sehingga makin terjangkau harganya, bahkan gratis kalau menggunakan Open Source Software (OSS) spt Linux, OpenOffice dll. Tekonologi jaringan mudah didapat, bahkan untuk membangun sebuah LAN sederhana, biayanya sangat terjangkau (hub/switch bisa dibawah 500 ribu + kabel2). Pengembangan database pun makin mudah didapat, karena banyak pilihan di DBMS Application spt MS SQL, Oracle atau OpenSource DBMS spt MySQL, PostgreSQL dll.Jadi sebagai kesimpulan, biaya yang dikeluarkan dalam rangka penerapan Sistem Informasi bisa mahal karena ada komponen-komponen yg tidak diperhatikan dengan baik dari awal. Perencanaan yang asal2an akan mengakibatkan pemetaan Business Process tidak maksimal, bahkan hanya membuang biaya saja. Setelah dikembangkan sistem tsb, tidak dibarengi dengan strategi Change Management yg tepat sehingga komponen People tidak bisa mengikuti atau seirama dengan Sistem-nya. Utk komponen IT, sdh mulai terjadi standarisasi dan kematangan (mature) sehingga makin mudah kita utk mencari alternatif yang terjangkau harganya. Internet? Itu hanya bagian dari Network, dimana Network merupakan bagian dari IT yg mana IT jg merupakan bagian dari Sistem Informasi itu sendiri. Mungkinkah perusahaan berjalan tanpa Internet? Sangat mungkin sekali, kalaupun dibutuhkan paling hanya utk komunikasi dengan email, chat, website dengan koneksi minimal dengan biaya 100-200 ribu per bulan. Semoga memberikan pemahaman baru.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sistem Informasi

Definisi sistem informasi adalah kumpulan informasi didalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis sebuah organisasi.Di dalam suatu organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.Menurut Raymond Mcleod, :“ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang ”Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ;
istilah sistem informasi berasal dari bahasa inggris yaitu information system

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tentang Sistem Informasi

Informasi di Masyarakat
Kenyataan yang terjadi saat ini, semua sistem informasi menggunakan teknologi komputer. Apa iya? Informasi umum yang kita dapatkan memang banyak / sebagian besar berasal dari media massa seperti koran, tv, internet, dlsb. Namun, kemasan itu hanyalah mediator kita untuk mendapatkan informasi. Informasi tersebut sebenarnya sudah diolah dari data2 awal yang sudah dikemas sedemikian rupa untuk kepentingan umum. Nah sekarang bagaimana tentang informasi yang lebih spesifik, yang lebih khusus untuk kepentingan kita dimana tidak ada yang menyediakan info tersebut di media broadcast seperti tv, radio?Tidak ada yang menyangkal bahwa sejak internet mulai dikenal masyarakat di dunia ini, informasi seolah membanjiri siapa saja yang mengaksesnya. Hanya dengan satu klik saja, informasi sudah tersedia dan tertampil di layar monitor yang bersumber dari seluruh penjuru dunia, mulai dari informasi global sampai dengan detilnya, bahkan beberapa kata kunci yang terkait dengan informasi tersebutpun ikut tertampilkan.
Informasi, untuk beberapa kalangan masyarakat memang sudah menjadi modal utama dalam menjalankan roda kehidupannya. Tetapi tidak sedikit pula masyarakat yang tidak atau setidaknya belum menyadari bahwa informasi yang ada disekelilingnya bisa merubah cara pandang, bahkan bisa juga secara ekstrim saya mengatakan bisa merubah hidup dan kehidupan seseorang ataupun organisasi.
Di Indonesia, masyarakat yang demikian ini masih banyak dijumpai, jangan dulu melihat di kalangan pedesaan atau perkotaan, di mana saja dapat kita temui bahwa seseorang belum menyadari bahwa kehidupannya dapat berubah setelah mendapat beberapa informasi.
Tidak jauh berbeda, dalam organisasi perusahaan pun banyak dijumpai perusahaan yang belum memanfaatkan pentingnya informasi yang tersedia. Terutama pada perusahaan lokal yang lingkup kerjanya dalam wilayah regional. Sayangnya dalam tulisan ini tidak memaparkan lebih jauh seperti apa organisasi yang sudah atau belum memanfaatkan informasi beserta contoh praktisnya, karena memang tulisan ini ditulis hanya sebagai triger untuk mengingatkan bahwa sebuah informasi itu (bisa) lebih dari informasi itu sendiri..
Informasi Sebagai Sebuah Sistem
Informasi adalah sebuah kata sederhana yang menggambarkan sesuatu hal yang dibutuhkan untuk keperluan pada sebuah kegiatan. Sesederhana itukah informasi? Bagaimana pula jika informasi menjadi sebuah sistem?
Sistem Informasi dalam situs Wikipedia di istilahkan sebagai “kumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu”. Artian wikipedia diatas menempatkan informasi sebagai sebuah obyek dari hasil sebuah sistem. Sepenting itukah sebuah informasi ditempatkan sehingga harus menautkan beberapa komponen yang membentuk sistem?
Konsep dasar sebuah informasi perlu dipahami terlebih dahulu karena informasi itu sendiri adalah produk dari sistem informasi, dimana banyak orang salah memahami tentang konsep ini.
Beberapa praktisi IT banyak yang menganggap tahu tentang informasi dan meyakini bahwa sistem yang mereka buat sudah menghasilkan informasi, padahal yang dihasilkan bukannya informasi, melainkan hanya sekedar sampah (garbage). Karena output atau obyek yang dihasilkan tidak memiliki nilai sebuah informasi.
Dalam bukunya, Jogyanto (2003) menegaskan bahwa pemahaman tentang konsep dasar sistem informasi sangat penting. Bahkan konsep yang tidak kalah pentingnya untuk dipahami adalah komponen-komponen pembentuk sistem itu sendiri. Ketidak-mampuan mengidentifikasikan dan memahami komponen-komponen ini mengakibatkan sistem yang dibuat tidak mencapai tujuannya.
Ternyata, informasi dalam kaitannya dengan sistem setidaknya membutuhkan keahlian / ekspertasi dalam bidang-bidang tertentu. Karena akibat dari kesalahan yang ditimbulkan, bisa fatal jika informasi yang dihasilkan menjadi acuan untuk langkah-langkah selanjutnya.
Informasi dan Manajemen
Sekali lagi, informasi adalah sebuah keluaran/output dari suatu sistem. Nah, sistem yang mengeluarkan informasi itu, sistem seperti apa?
Salah satu pengguna informasi adalah perusahaan yang dikelola oleh manajer dalam sebuah manjemen. Sistem yang memproduksi informasi untuk manajemen perusahaan disebut Sistem Informasi Manajemen atau yang biasa disingkat SIM.
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dari manajemen.
Dalam buku Sistem Teknologi Informasi, Jogiyanto mengatakan bahwa SIM sebenarnya menunjukkan sistem-sistem informasi fungsional, yaitu sistem-sistem informasi yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi. Dimana sistem ini memberikan informasi kepada para manajer fungsional.
Beberapa sistem informasi dibawah ini merupakan sistem informasi fungsional yang juga merupakan kumpulan sistem yang menjadi sistem informasi manajemen:
Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
Sistem informasi personalia (personnel information systems).
Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
Sistem informasi teknik (engineering information systems)
Informasi dan Teknologi
Merujuk pada ensiklopedia yang ada di situs Wikipedia, Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga:
lebih cepat aksesnya
lebih luas sebarannya
lebih lama penyimpanannya
Di bawah ini seklumit ulasan dari situs tersebut. Agar lebih mudah memahaminya kita lihat perkembangan teknologi informasi. Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya. Setelah ucapan itu selesai maka informasi berada ditangan si penerima. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Sampai jarak tertentu meskipun masih terdengar informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Adanya alfabet dan angka arabik memudahkan penyampaian informasi dari yang sebelumnya satu gambar mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau penulisan angka yang tadinya MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi ini memudahkan penulisan informasi.
Teknologi percetakan memungkinkan pembuatan pintu informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer bahkan membuat informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
Dimana Informasi Kita Tempatkan?
Nah, dari uraian ringkas diatas, kita dapat menyadari bahwa informasi yang dulunya hanyalah sebuah obyek sederhana, yang bisa didapat walaupun kita pada posisi pasif (karena tersedia informasi broadcast), saat ini telah berkembang luas sampai-sampai tercipta sebuah sistem yang khusus untuk mengelola informasi untuk banyak kepentingan. Bahkan kitapun dapat mencarinya jika kita aktif.
Kembali ke masalah awal, apakah benar pernyataan saya bahwa tidak sedikit masyarakat yang tidak atau setidaknya belum menyadari pentingnya informasi yang ada di sekelilingnya, anda dapat membuktikan sendiri dengan melontarkan pertanyaan sederhana: “Apakah anda masih sulit untuk mendapatkan informasi?”
Selamat ber-survey-ria…
This entry was posted on Monday, May 28th, 2007 at 5:15 am and is filed under Pemikiranku. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Kriteria Dasar Pengelolaan Sistem Informasi

Kriteria dasar pengelolaan Sistem Informasi.
1. Inersia budaya. Pola lama masih kuat mendominasi. Pengalihan terjadi secara satu-satu (one-to one change over) dari sistem lama kesistem baru. Komputerisasi hanya mempercepat tanpa memberi dimensi baru yang menjanjikan. Sistem Informasi belum dirasakan sebagai penyelamat bagi suatu organisasi. Terdapat tumburan dua gelombang dimana sistem informasi ada dipersimpangan antara pola lama dengan pola baru. Sistem lama yang manual berorientasi klerikal. Orientasi pada data, bukan informasi. Ini terbawa ke-era berikut bahkan sampai memasuki era jejaring global. Karena orientasinya masih pada data dan belum informasi, muncul pertanyaan, apa yang diperoleh dari hubungan jejaring kecuali memenuhi kesenangan (entertainment). Selama pola berpikir masih terpaku demikian, hubungan jejaring yang bermanfaat untuk kepentingan riel organisasi hanyalah Electronic Mail (E-mail), atau untuk memenuhi kesenangan individual.
2. Orientasi bagan organisasi. Organisasi punya struktur dan fungsi-fungsi agar organisasi berjalan memenuhi tugas pokoknya. Pola ini sudah lama berjalan sehingga menjadi suatu yang baku. Teori manajemen membatasi rentang kendali (span of control) pada 5 sampai 7. Organisasi lalu menjadi hirarkis berbentuk pohon yang akarnya terus menjalar kebawah, untuk menampung rentang kendali. Birokrasi yang merugikan muncul dari bentuk ini disamping kekuatan yang dibawanya. Informasi sebaliknya, menuntut hubungan cepat antara semua simpul terkait dalam organisasi. Bila tidak, arus data dan informasi berjalan berliku-liku dan kehilangan enersi dalam perjalanan. Faktor ini cukup fundamental. Tambah menonjol lagi dengan adanya hubungan informasi global. Gambar 1 adalah struktur organisasi hirarkis.

3. Orientasi fungsi.
Tugas pokok dijabarkan kedalam fungsi-fungsi. Fungsi ini yang ditumpangi keatas struktur organisasi yang hirarkhis dan birokratis menambah kemajemukan jalannya data dan informasi. Gambar 2 menvisualisaikan arus data dan informasi. Gambar 3 menggelar-kan batas-batas daerah fungsi. Pulau-pulau kuasa secara kuat mempertahankan hak masing-masing secara tegas sambil minta pihak penyedia data dan informasi untuk memenuhi kebutuhannya.
5. Pada era-5, kemandirian pemakai sudah ditangannya sendiri dan tidak dapat lagi melemparkan kewajiban ini kepihak lain. Hubungan berbasis jejaring tidak memberikan kesempatan kepada simpul yang tidak siap. Tanpa perubahan paradigma maka kerugianlah yang akan diderita.

6. Orientasi proses.
Solusi kebutuhan informasi melibatkan banyak pihak. Antar fungsi maupun antar tingkat pembuatan keputusan. Organisasi dan prosedur yang hirarkhis pasti menyebabkan arus data dan informasi berjalan secara berliku. Dari sisi proses, peranan inti dari masing-masing pihak yang terlibat relatip sedikit. Dengan menyadari kenyataan ini, masing-masing pihak dapat memberdayakan (empower) sumber dayanya untuk memperoleh hasil yang cepat dan berdaya guna.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Definisi lain Sistem TI

Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

Definisi lainnya
Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang salaing berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Definisi Sistem Informasi



Definisi Sistem Teknologi Informasi
Dengan mengacu pada definisi yang biasanya digunakan, maka Teknologi Informasi adalah sistem atau teknologi yang dapat (i) mengambil, (ii) memindahkan, (iii) menyajikan, dan (iv) menyimpan informasi. Istilah “informasi” di sini diartikan sebagai data apa pun yang berguna untuk bisnis (usaha). TI dapat dibagi dalam dua lapisan, yaitu (1) lapisan infrastruktur dan (2) lapisan aplikasi. Tabel 1 meringkas fungsi-fungsi TI tersebut.
Function of technology
Key Technology
Retrieve (infra)
Apps user interface, Keyboard, Mouse, Web browser, GUI, Scanner, Sensor, etc.
Transfer (infra)
LAN, Ethernet, WAN, Leased Line, VSAT, VPN-IP, etc.
Analyze (apps)
Business Apps, ERP, SAP, Oracle Apps, CRM, BI, Server, CPU, etc.
Present (apps)
Monitor, Display Board, Power Point, Web Browser, Buzzer, GUI, etc.
Store (infra)
Database, RDBMS, Oracle DB, Hard-disk, Storage, Tape backup, SAN, CD-RW, Diskette, etc.
Tabel 1. Teknologi-Teknologi Kunci dalam Domain TI

Peran Strategis dari Teknologi Informasi untuk Bisnis.
Salah satu alat untuk mengerti hubungan strategis antara TI dan usaha, dibeberkan pada Gambar 1 (disebut “Mc Farlan Strategic Grid”). Alat ini biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan rencana strategis TI mereka. Gagasannya adalah untuk me

metakan kondisi dewasa ini dan “kondisi masa depan yang diharapkan”. Istilah “kondisi masa depan yang dharapkan” dipicu oleh strategi bisnis perusahaan itu. Perusahaan tertentu yang masuk dalam kuadran Support mungkin tidak mampu pindah ke kuadran-kuadran lain, mengingat proses bisnis mereka tidak seberapa tergantung pada TI. Misalnya, perusahaan industri proses yang besar, atau perusahaan proses kimia tidaklah menggunakan TI sebagai senjata strategis mereka untuk memenangkan persaingan.
Kasus yang menarik adalah industri perbankan. Sebelum tahun 1990, bank-bank utama masuk ke dalam kuadran Factory, di mana banyak kegiatan operasional sehari-hari sebenarnya sangat tergantung pada keberadaan TI. Setelah tahun 1990, bank-bank utama telah berpindah ke kuadran Strategic, karena kebanyakan bank-bank ini telah menggunakan TI sebagai senjata strategisnya untuk memenangkan persaingan (contoh: kebanyakan dari mereka menggunakan ATM, jasa bank on-line, dan lain-lain untuk berkompetisi).

A. Major Banks (before ‘90)A’. Major Banks (after ’90)

B. Major Insurance Companies

C. Medium size grocery chains

D. Major Distributors

E. Major Airlines (before ’90)

F. Major Chemical Companies

G. Major Industrial Process Companies

H. Insurance BrokersATM: Automated Teller Machine
Gambar 1. Dampak Strategis TI terhadap Bisnissumber : [Applegate1999], [John1996], [INFOKOM 2001]
Perlu diperhatikan bahwa perusahaan-perusahaan atau produk-produk TI tidak dapat berada dalam kuadran Strategic untuk selama-lamanya. Setelah waktu tertentu berlalu, perusahaan atau produk TI dapat berpindah atau di pindahkan ke kuadran lain. Contoh yang terbaik adalah tentang ATM (Automatic Teller Machine). Di Indonesia sebelum tahun 2000, semakin banyak bank menggunakan ATM sebagai kunci pokok yang membedakannya dari bank lainnya untuk memenangkan persaingan. Ini berarti bahwa sebelum tahun 2000, ATM berada dala kuadran Strategic. Namun, dewasa ini ATM tidak lagi dianggap sebagai hal strategik melainkan sekedar sebagai hal operasional. Kini sedang muncul konsorsium-konsorsium ATM (yang disebut jaringan ATM) seperti ALTO, ATM Bersama, ATM Link, dan lain sebagainya, atau bahkan konsorsium global seperti Cirrus atau Maestro. Dengan demikian, dewasa ini suatu bank kecil di Indonesia dapat dengan serta-merta mempunyai ribuan ATM dengan menghubungkan diri pada salah satu jaringan ATM.


Pembelanjaan Perusahaan untuk TI
Dalam suatu perusahaan, pengadaan jasa VSAT dan juga anggarannya biasanya dialokasikan sebagai anggaran infrastruktur TI. Gambar 2 memberikan sketsa bagaimana pembelanjaan perusahaan untuk TI terkait erat dengan strategi bisnis perusahaan.
Gambar 2. Dampak Strategis IT terhadap Bisnissumber: adapted from [Peter1998], [INFOKOM 2001]

Gambar 2 menggambarkan portofolio infrastruktur (prasarana) dan aplikasi dalam perusahaan. Dasar dari aplikasi adalah infrastruktur, di mana aplikasi itu sendiri dapat dibagi ke dalam tiga jenis aplikasi, yaitu: strategik, informasional dan operasional. Adalah sangat normal bahwa aplikasi strategik seperti dalam kasus ATM untuk berubah menjadi aplikasi operasional.
Gambar 3. Pola Belanja untuk TI dibandingkan Strategi BisnisSumber: [Peter1998]
Sebagaimana telah kita lihat pada Tabel No. 1, VSAT merupakan bagian dari infrastruktur TI. Bila kita sepakat dengan ini, maka dengan melihat pada pola pembelanjaan dalam Gambar 3, kita dapat memperoleh kesan bagaimana pengadaan jasa VSAT dalam suatu perusahaan juga dipengaruhi oleh strategi bisnis mereka dan pola pembelanjaan TI.


Pertumbuhan VSAT dalam Area Strategis
Dengan mengacu pada Gambar 3 diatas, sangat menarik untuk mengamati bahwa perusahaan yang belanjanya relatif tinggi untuk aplikasi-aplikasi strategis juga menggunakan dana dalam persentase yang tinggi untuk infrastruktur. Dalam kasus INFOKOM, telah ditemukan bahwa pertama-tama lebih banyak perusahaan merangkul VSAT untuk aplikasi strategis mereka. Hal ini utamanya karena pertimbangan waktu dalam mengantisipasi persaingan. Sebagai contoh, banyak bank-bank daerah memulai sistim layanan on-line, yang mengharuskan semua cabang dan kantor-kantor yang terpencil diintegrasikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dalam pandangan mereka, aplikasi-aplikasi on-line merupakan aplikasi strategis dalam menghadapi pertumbuhan atau ekspansi bank-bank swasta nasional. Dalam kasus ini permintaan akan VSAT menjadi sangat besar.
Kasus serupa terjadi dengan lembaga perpajakan (sebagai bagian dari Departemen Keuangan Republik Indonesia). Untuk mengurangi kebocoran dalam pembayaran pajak, Direktorat Jenderal Pajak melaksanakan aplikasi sistem pembayaran pajak on-line yang mengintegrasikan seluruh titik pembayarannya (payment points). Lagi-lagi, karena terbatasnya waktu, pada tahap pertama pelaksanaan, semua lokasi non-pusat dilayani oleh VSAT. Namun, dengan berjalannya waktu serta berubahnya aplikasi strategis menjadi aplikasi operasional, faktor biaya menjadi semakin dominan, dan jumlah terminal VSAT dikurangi tahap demi tahap, sampai mencapai tingkat dimana hanya terbatas pada lokasi yang tidak tercakup saluran terestrial.
Bagi Indonesia, adanya krisis moneter dan ekonomi pada tahun 1997 – 1999 juga telah menjadi sebab berkurangnya jumlah terminal VSAT yang dipasang. Selama periode tersebut banyak bank berpindah dari jasa VSAT ke layanan frame-relay terestrial. Pada tahun 1997, pasar VSAT berjumlah US$ 68 juta. Angka ini menurun 14% di tahun 1998 menjadi US$ 58 juta (Castle 1999).
Perusahaan-perusahaan yang berfokus pada penghematan beaya, biasanya sangat memperhatikan pengurangan pada aplikasi operasional dan infrastruktur. Selanjutnya, infrastruktur yang dipilih hendaknya sangat cost-effective. Dalam kasus INFOKOM, ternyata industri pertambangan dan perminyakan, bank-bank nasional dan industri keuangan pada umumnya termasuk kategori ini. Dalam hal ini sistem VSAT mendapat persaingan yang berat dari saluran sewa terestrial atau sistem radio terestrial (nirkabel).
Dengan datangnya era e-government, dan sejalan dengan kebijakan desentralisasi di Indonesia, masih banyak VSAT yang sedang dibangun untuk mendukung inisiatif ini, dikarenakan masih terbatasnya dan masih jeleknya infrastruktur telekomunikasi yang tersedia. Akses Internet juga merupakan driving force bagi Pemerintah Daerah agar dapat segera dilayani dengan VSAT, termasuk melalu jasa-jasa INFOKOM.


Masa Depan VSAT dan Tantangan bagi Para Operator VSAT
Permintaan akan VSAT di Indonesia masih sangat besar. Ini didasarkan atas fakta bahwa dalam banyak kasus tidak terdapat solusi alternatif. Namun, infrastruktur-infratruktur substitusi seperti kabel serat optik, radio gelombang mikro, sistem nirkabel dan VPN (Virtual Private Network) semakin tersedia dimana-mana, khususnya di ibu-kota ibu-kota propinsi dan kabupaten. Bahkan beberapa sistem seluler (bergerak) maupun tak bergerak yang lebih maju, seperti CDMA 1x dapat menjadi substitusi terhadap VSAT. Bank-bank utama di Indonesia telah dilayani bertahun-tahun melalui VSAT untuk keperluan ATM mereka. Namun, perkembangan baru-baru ini dalam layanan sistem seluler menunjukkan, bahwa terminal-terminal ATM ini dapat menggunakan teknologi itu sebagai infrastruktur datanya.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, pasar VSAT bagi lingkungan perusahaan yang ada sekarang tetap dapat tumbuh bilamana perusahaan memutuskan bahwa aplikasi strategis mereka harus diimplementasikan dalam jangka waktu sesingkat-singkatnya. Selebihnya, operator VSAT hendaknya memilih salah satu dari strategi dibawah ini:
1. Beralih segera ke pasar-pasar yang baru2. Memfokuskan diri pada aplikasi-aplikasi spesifik3. Mengkombinasikan VSAT dengan jasa terestrial4. Memperkaya jasa-jasa VSAT
Beralih ke pasar yang baru. Disamping merebut pasar captive dari pesaingnya, para operator VSAT di Indonesia harus berikhtiar untuk mengembangkan pasar-pasar yang baru. Di Indonesia, banyak pasar yang baru yang muncul bagi VSAT, khususnya dalam mengurangi apa yang dinamakan “kesenjangan digital” (digital divide), seperti jasa telepon pedesaan, jasa Internet pedesaan, pemerintahan daerah (di luar Jawa), sistem-sistem on-line untuk bank-bank daerah, dan lain sebagainya. Pengalaman INFOKOM menunjukkan bahwa pasar VSAT di luar Jawa sangat besar. INFOKOM telah berhasil melayani berberapa bank daerah dan beberapa Pemerintah Daerah dengan membangun Intranet mereka menggunakan VSAT.
Memfokuskan diri pada aplikasi-aplikasi spesifik. Terdapat banyak aplikasi spesifik yang sangat cocok untuk VSAT. Contoh-contohnya adalah untuk penyiaran, telemetri, satellite news gathering, pendidikan jarak jauh, sistim gyro, out of spot vessel tracking systems, dan lain sebagainya. Walaupun kompetisi dalam pasar-pasar ini tidak seberapa besar, pasar itu sendiri agak sempit.
Mengkombinasikan VSAT dengan jasa terestrial. Daripada bersaing dengan prasarana terestrial, akan lebih baik untuk menerimanya. Banyak operator VSAT telah meluncurkan jasa-jasa terestrial mereka. Kebanyakan dari mereka mengembangkannya sendiri tetapi beberapa operator VSAT mengadakan kerjasama dengan operator terestrial yang ada. INFOKOM mengembangkan sistemnya sendiri untuk VPN nirkabel, menggunakan sistem radio terestrial yang dikombinasikan dengan jaringan seluler bergerak (nirkabel). Dua sistem ini diintegrasikan dengan IP melalui VSAT Pita Lebar, sehingga menjadi jasa VPN-IP nirkabel yang ubiquitous (tidak tergantung tempat/ lokasi). Hal ini ditunjukkan oleh Gambar 4 Solusi INFOCOM untuk VPN-IP
Memperkaya jasa-jasa VSAT. Cara lain untuk mengusahakan pertumbuhan VSAT adalah dengan memperkaya jasa VSAT. Pendekatan ini telah dibuktikan keberhasilannya oleh INFOKOM. Para pelanggan kini mencari apa yang dinamakan “total IT solution,” dimana pelanggan perlu mengetahui aplikasi apa yang terbaik untuk keperluan usaha mereka, teknologi LAN yang manakah yang paling sesuai bagi (perusahaan) mereka, infrastruktur telekom apa yang sebenarnya mereka perlukan, dan lain sebagainya. Jadi, penambahan jasa konsultansi dalam bidang telekomunikasi dan TI, di atas jasa VSAT yang kini telah ada, merupakan arah bagi operator VSAT untuk dipilih.
Kesimpulan
Sebagai ringkasan, VSAT dapat memainkan peran yang berarti dalam perusahaan-perusahaan dalam pengertian baik untuk mendukung aplikasi strategis maupun untuk aplikasi operasional. Dengan berubahnya aplikasi strategis menjadi aplikasi operasional, eksistensi VSAT kadang-kadang mengalami tantangan. Dalam keadaan yang demikian, demi untuk tetap dapat mengangkat jasa-jasa VSAT mereka, para operator VSAT perlu menyesuaikan strategi bisnis mereka.
Referensi
Applegate, Lynda M, F. Warren McFarlan, James L. McKenny. Corporate Information System Management; Text and Cases. ISBN: 0-07-290283-3. McGraw-Hill. 1999.
Group, Castle. VSAT Market Analysis Final Report for PT. Infokom Elektrindo. Jakarta. 1999.
INFOKOM 2001 PT. Infokom Elektrindo, Rencana Kerja dan Anggaran, Divisi Engineering, Departemen Pengembangan Produk. PT. Infokom Elektrindo. Jakarta. 2001.
Ward, John. Strategic Planning for Information System. ISBN: 0-471-96183-3. John Wiley & Sons, Inc. 1996.
Weil, Peter. Leveraging the New Infrastructure: How Market Leaders Capitalize on Information Technology. ISBN: 0-87584-830-3. Harvard Business School Press, Boston, Massachusetts. 1998

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

virus komputer

Mengenal Virus Komputer
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan
disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan
pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak
diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin
terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.
Saat Ini, pastilah kita semua selaku konsumen/pengguna jasa komputer
dan jaringan ( internet ) sudah sangat sering mendengar istilah
“virus” yang terkadang meresahkan kita. Tulisan ini akan mengupas
lebih jauh mengenai virus, yang nantinya diharapkan dapat membuat kita
semua mengerti dan memahami tentang virus.
ASAL MUASAL VIRUS
1949, John von Neumann, menggungkapkan " teori self altering automata
" yang merupakan hasil riset dari para ahli matematika.
1960, Lab BELL (AT&T), para ahli di lab BELL (AT&T) mencoba-coba teori
yang diungkapkan oleh John von Neumann, dengan membuat suatu jenis
permainan/game. Mereka membuat program yang dapat memperbanyak dirinya
dan dapat menghancurkan program buatan lawan. Program yang mampu
bertahan dan menghancurkan semua program lain, akan dianggap sebagai
pemenangnya. Permainan ini akhirnya menjadi permainan favorit di tiap-
tiap lab komputer. Tetapi, semakin lama program yang diciptakan makin
berbahaya, sehingga mereka melakukan pengawasan dan pengamanan yang
ketat terhadap permainan ini.
1980, Program-program tersebut yang akhirnya dikenal dengan sebutan
"virus" ini berhasil menyebar keluar lingkungan laboratorium, dan
mulai beredar di masyarakat umum.
PENGERTIAN VIRUS
"A program that can infect other programs by modifying them to include
a slighty altered copy of itself. A virus can spread throughout a
computer system or network using the authorization of every user using
it to infect their programs. Every programs that gets infected can
also act as a virus that infection grows“
( Fred Cohen ) 1
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2004 IlmuKomputer.Com
Pertama kali istilah “virus” digunakan oleh Fred Cohen pada tahun 1984
di Amerika Serikat. Virus komputer dinamakan “virus” karena memiliki
beberapa persamaan mendasar dengan virus pada istilah kedokteran
(biological viruses).
Virus komputer bisa diartikan sebagai suatu program komputer biasa.
Tetapi memiliki perbedaan yang mendasar dengan program-program
lainnya,yaitu virus dibuat untuk menulari program-program lainnya,
mengubah, memanipulasinya bahkan sampai merusaknya. Ada yang perlu
dicatat disini, virus hanya akan menulari apabila program pemicu atau
program yang telah terinfeksi tadi dieksekusi, disinilah perbedaannya
dengan "worm". Tulisan ini tidak akan bahas worm karena nanti akan
mengalihkan kita dari pembahasan mengenai virus ini.
KRITERIA VIRUS
Suatu program dapat disebut sebagai suatu virus apabila memenuhi
minimal 5 kriteria berikut :
1. Kemampuan untuk mendapatkan informasi
2. Kemampuan untuk memeriksa suatu file
3. Kemampuan untuk menggandakan diri dan menularkan diri
4. Kemampuan melakukan manipulasi
5. Kemampuan untuk menyembunyikan diri.
Sekarang akan coba dijelaskan dengan singkat apa yang dimaksud dari
tiap-tiap kemampuan itu dan mengapa ini sangat diperlukan.
1. Kemampuan untuk mendapatkan informasi
Pada umumnya suatu virus memerlukan daftar nama-nama file yang ada
dalam suatu directory. Untuk apa? Agar dia dapat memperoleh daftar
file yang bisa dia tulari. Misalnya, virus makro yang akan menginfeksi
semua file data MS Word, akan mencari daftar file berekstensi *.doc.
Disinilah kemampuan mengumpulkan informasi itu diperlukan agar virus
dapat membuat daftar/data semua file, lalu memilahnya dengan mencari
file-file yang bisa ditulari. Biasanya data ini tercipta saat file
yang tertular/terinfeksi virus atau file program virus itu sendiri
dibuka oleh user. Sang virus akan segera melakukan pengumpulan data
dan menaruhnya (biasanya) di RAM, sehingga apabila komputer dimatikan
semua data hilang. Tetapi data-data ini akan tercipta kembali setiap
kali virus itu diaktifkan. Biasanya data-data ini disimpan juga
sebagai hidden file oleh virus tersebut.
2. Kemampuan memeriksa suatu program
Suatu virus juga harus bisa memeriksa suatu file yang akan ditulari,
misalnya dia bertugas menulari program berekstensi *.doc, maka dia
harus memeriksa apakah file dokumen tersebut telah terinfeksi ataupun
belum, karena jika sudah, akan percuma menularinya lagi. Ini sangat
berguna untuk meningkatkan kemampuan suatu virus dalam hal kecepatan
menginfeksi suatu file/program. Yang umum dilakukan oleh virus adalah
memiliki/memberi tanda pada file/program yang telah terinfeksi
sehingga mudah untuk dikenali oleh virus tersebut. Contoh penandaan
adalah misalnya memberikan suatu byte yang unik di setiap file yang
telah terinfeksi.
3. Kemampuan untuk menggandakan diri
Kalo ini memang virus "bang-get", maksudnya, tanpa kemampuan ini tak
adalah virus. Inti dari virus adalah kemampuan mengandakan diri dengan
cara menulari file lainnya. Suatu virus apabila telah menemukan calon
2
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2004 IlmuKomputer.Com
korbannya maka ia akan mengenalinya dengan memeriksanya. Jika belum
terinfeksi maka sang virus akan memulai aksinya penularan dengan cara
menuliskan byte pengenal pada file tersebut, dan seterusnya
mengcopikan/menulis kode objek virus diatas file sasaran. Beberapa
cara umum yang dilakukan oleh virus untuk menulari/menggandakan
dirinya adalah :
a. File yang akan ditulari dihapus atau diubah namanya. Kemudian
diciptakan suatu file berisi program virus itu sendiri menggunakan
nama file yang asli.
b. Program virus yang sudah dieksekusi/load ke memori akan langsung
menulari file-file lain dengan cara menumpangi seluruh file yang ada.
4. Kemampuan mengadakan manipulasi
Rutin (routine) yang dimiliki suatu virus akan dijalankan setelah
virus menulari suatu file. Isi dari suatu rutin ini dapat beragam
mulai dari yang tidak berbahaya sampai yang melakukan perusakan. Rutin
ini umumnya digunakan untuk memanipulasi file atau pun mempopulerkan
pembuatnya ! Rutin ini memanfaatkan kemampuan dari suatu sistem
operasi (Operating System), sehingga memiliki kemampuan yang sama
dengan yang dimiliki sistem operasi. Misal :
a. Membuat gambar atau pesan pada monitor
b. Mengganti/mengubah-ubah label dari tiap file, direktori, atau label
dari drive di PC
c. Memanipulasi file yang ditulari
d. Merusak file
e. Mengacaukan kerja printer, dsb
5. Kemampuan Menyembunyikan diri
Kemampuan menyembunyikan diri ini harus dimiliki oleh suatu virus agar
semua pekerjaan baik dari awal sampai berhasilnya penularan dapat
terlaksana.
Langkah langkah yang biasa dilakukan adalah:
- Program virus disimpan dalam bentuk kode mesin dan digabung dengan
program lain yang dianggap berguna oleh pemakai
- Program virus diletakkan pada Boot Record atau track pada disk yang
jarang diperhatikan oleh komputer itu sendiri
- Program virus dibuat sependek mungkin, dan hasil file yang diinfeksi
tidak terlalu berubah ukurannya
- Virus tidak mengubah keterangan/informasi waktu suatu file
- dll
SIKLUS HIDUP VIRUS
Siklus hidup virus secara umum, melalui 4 tahap:
o Dormant phase ( Fase Istirahat/Tidur )
Pada fase ini virus tidaklah aktif. Virus akan diaktifkan oleh suatu
kondisi tertentu, semisal: tanggal yang ditentukan, kehadiran program
lain/dieksekusinya program lain, dsb. Tidak semua virus melalui fase
ini.
o Propagation phase ( Fase Penyebaran )
Pada fase ini virus akan mengkopikan dirinya kepada suatu program atau
ke suatu tempat dari media storage (baik hardisk, RAM dsb). Setiap
program yang terinfeksi akan menjadi hasil “kloning” virus tersebut
(tergantung cara virus tersebut menginfeksinya).
3
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2004 IlmuKomputer.Com
o Trigerring phase ( Fase Aktif )
Di fase ini virus tersebut akan aktif dan hal ini juga di picu oleh
beberapa kondisi seperti pada Dormant Phase.
o Execution phase ( Fase Eksekusi )
Pada fase inilah virus yang telah aktif tadi akan melakukan fungsinya.
Seperti menghapus file, menampilkan pesan-pesan, dsb
JENIS – JENIS VIRUS
Untuk lebih mempertajam pengetahuan kita tentang virus, saya akan coba
memberikan penjelasan tentang jenis-jenis virus yang sering
berkeliaran di masyarakat umum.
1. Virus Makro
Jenis virus ini pasti sudah sangat sering kita dengar. Virus ini
ditulis dengan bahasa pemrograman dari suatu aplikasi bukan dengan
bahasa pemrograman dari suatu Operating System. Virus ini dapat
berjalan apabila aplikasi pembentuknya dapat berjalan dengan baik.
Sebagai contoh jika pada komputer mac dijalankan aplikasi Word, maka
virus makro yang dibuat dari bahasa makro Word dapat bekerja pada
komputer bersistem operasi Mac ini.
Contoh virus:
- Varian W97M, misal W97M.Panther
Panjang 1234 bytes, akanmenginfeksi NORMAL.DOT dan menginfeksi dokumen
apabila dibuka.
- WM.Twno.A;TW
Panjang 41984 bytes, akan menginfeksi Dokumen Ms.Word yang menggunakan
bahasa makro, biasanya berekstensi *.DOT dan *.DOC
- dll
2. Virus Boot Sector
Virus Boot sector ini sudah umum sekali menyebar. Virus ini dalam
menggandakan dirinya, akan memindahkan atau menggantikan boot sector
asli dengan program booting virus. Sehingga saat terjadi booting maka
virus akan diload ke memori dan selanjutnya virus akan mempunyai
kemampuan mengendalikan hardware standar (contoh : monitor, printer
dsb) dan dari memori ini pula virus akan menyebar ke seluruh drive
yang ada dan yang terhubung ke komputer (contoh : floopy, drive lain
selain drive c:).
Contoh virus :
- Varian virus wyx
ex: wyx.C(B) menginfeksi boot record dan floopy ;
Panjang :520 bytes;
Karakteristik : memory resident dan terenkripsi.
- Varian V-sign :
Menginfeksi : Master Boot Record ;
Panjang 520 bytes;
Karakteristik : menetap di memori (memory resident),terenkripsi, dan
polymorphic)
- Stoned.june 4th/ bloody!:
Menginfeksi : Master Boot Record dan floopy;
Panjang 520 bytes;
Karakteristik : menetap di memori (memory resident), terenkripsi dan
menampilkan pesan "Bloody!june 4
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2004 IlmuKomputer.Com
4th 1989" setelah komputer melakukan booting sebanyak 128 kali.
3. Stealth Virus
Virus ini akan menguasai tabel interrupt pada DOS yang sering kita
kenal dengan "Interrupt interceptor". Virus ini berkemampuan untuk
mengendalikan instruksi-instruksi level DOS dan biasanya mereka
tersembunyi sesuai namanya baik secara penuh ataupun ukurannya.
Contoh virus :
- Yankee.XPEH.4928,
Menginfeksi file *.COM dan *.EXE ;
Panjang 4298 bytes;
Karakteristik: menetap di memori, ukurantersembunyi, memiliki pemicu
- WXYC (yang termasuk kategori boot record pun karena masuk kategri
stealth dimasukkan pula disini), Menginfeksi floopy an motherboot
record;
Panjang 520 bytes;
Karakteristik : menetap di memori; ukuran dan virus tersembunyi.
- Vmem(s):
Menginfeksi file file *.EXE, *.SYS, dan *.COM ;
Panjang fie 3275 bytes;
Karakteristik:menetap di memori, ukuran tersembunyi, di enkripsi.
- dll
4. Polymorphic Virus
Virus ini Dirancang buat mengecoh program antivirus, artinya virus ini
selalu berusaha agar tidak dikenali oleh antivirus dengan cara selalu
merubah rubah strukturnya setiap kali selesai menginfeksi file/program
lain.
Contoh virus:
- Necropolis A/B,
Menginfeksi file *.EXE dan *.COM;
Panjang file 1963 bytes;
Karakteristik: menetap di memori, ukuran dan virus
tesembunyi,terenkripsi dan dapat berubah ubah struktur
- Nightfall,
Menginfeksi file *.EXE;
Panjang file 4554 bytes;
Karakteristik : menetap di memori, ukuran dan virus
tesembunyi,memiliki pemicu, terenkripsidan dapat berubah-ubah struktur
- dll
5. Virus File/Program
Virus ini menginfeksi file-file yang dapat dieksekusi langsung dari
sistem operasi, baik itu file *.EXE, maupun *.COM biasanya juga hasil
infeksi dari virus ini dapat diketahui dengan berubahnya ukuran file
yang diserangnya.
6. Multi Partition Virus
Virus ini merupakan gabungan dari virus boot sector dan virus file.
Artinya pekerjaan yang dilakukan berakibat dua, yaitu dia dapat
menginfeksi file-file *.EXE atau *.COM dan juga menginfeksi boot
sector.
5
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2004 IlmuKomputer.Com
BEBERAPA CARA PENYEBARAN VIRUS
Virus layaknya virus biologi harus memiliki media untuk dapat
menyebar, virus komputer dapat menyebar ke berbagai komputer/mesin
lainnya juga melalui berbagai media, diantaranya:
1. Disket, media storage R/W
Media penyimpanan eksternal dapat menjadi sasaran empuk bagi virus
untuk dijadikan media. Baik sebagai tempat menetap ataupun sebagai
media penyebarannya. Media yang bias melakukan operasi R/W (Read dan
Write) sangat memungkinkan untuk ditumpangi virus dan dijadikan
sebagai media penyebaran.
2. Jaringan ( LAN, WAN,dsb)
Hubungan antara beberapa computer secara langsung sangat memungkinkan
suatu virus ikut berpindah saat terjadi pertukaran/pengeksekusian file
yang mengandung virus.
3. WWW (internet)
Sangat mungkin suatu situs sengaja ditanamkan suatu “virus” yang akan
menginfeksi komputer-komputer yang mengaksesnya.
4. Software yang Freeware, Shareware atau bahkan Bajakan
Banyak sekali virus yang sengaja ditanamkan dalam suatu program yang
disebarluaskan baik secara gratis, atau trial version.
5. Attachment pada email, transfering file
Hampir semua jenis penyebaran virus akhir-akhir ini menggunakan email
attachment dikarenakan semua pemakai jasa internet pastilah
menggunakan email untuk berkomunikasi, file-file ini sengaja dibuat
mencolok/menarik perhatian, bahkan seringkali memiliki ekstensi ganda
pada penamaan filenya.
PENANGULANGANNYA
1. Langkah-Langkah untuk Pencegahan
Untuk pencegahan anda dapat melakukan beberapa langkah-langkah
berikut :
o Gunakan antivirus yang anda percayai dengan update terbaru. Tidak
perduli apapun merknya asalkan selalu diupdate, dan auto-protect
dinyalakan maka komputer anda terlindungi.
o Selalu scanning semua media penyimpanan eksternal yang akan
digunakan, mungkin hal ini agak merepotkan tetapi jika auto-protect
antivirus anda bekerja maka prosedur ini dapat dilewatkan.
o Jika anda terhubung langsung ke Internet cobalah untuk
mengkombinasikan antivirus anda dengan Firewall, Anti-spamming, dsb.
o Selalu waspada terhadap fle-file yang mencurigakan, contoh : file
dengan 2 buah exstension atau file executable yang terlihat
mencurigakan.
o Untuk software freeware + shareware, ada baiknya anda mengambilnya
dari situs resminya.
o Semampunya hindari membeli barang bajakan, gunakan software-software
open source.
2. Langkah-Langkah Apabila telah Terinfeksi
o Deteksi dan tentukan dimanakah kira-kira sumber virus tersebut
apakah di disket, jaringan, email dsb. Jika anda terhubung ke jaringan
maka ada baiknya anda mengisolasi komputer anda dulu (baik dengan
melepas kabel atau mendisable sambungan internet dari control panel)
o Identifikasi dan klasifikasikan jenis virus apa yang menyerang pc
anda, dengan cara:
􀂃 Gejala yang timbul, misal : pesan, file yang corrupt atau hilang
dsb
6
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2004 IlmuKomputer.Com
􀂃 Scan dengan antivirus anda, jika anda terkena saat auto-protect
berjalan berarti virus definition di dalam komputer anda tidak
memiliki data virus ini, cobalah update secara manual atau mendownload
virus definitionnya untuk kemudian anda install. Jika virus tersebut
memblok usaha anda untuk mengupdate, maka upayakan untuk menggunakan
media lain (komputer) dengan antivirus yang memiliki update terbaru.
o Bersihkan virus tersebut. Setelah anda berhasil mendeteksi dan
mengenalinya maka usahakan segera untuk mencari removal atau cara-cara
untuk memusnahkannya di situs-situs yang memberikan informasi
perkembangan virus tersebut. Hal ini perlu dilakukan apabila antivirus
dengan update terbaru anda tidak berhasil memusnahkannya.
o Langkah terburuk. Jika semua hal diatas tidak berhasil adalah
memformat ulang komputer anda .
PENUTUP
Semoga pembahasan mengenai virus ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi kita semua. Tulisan ini ditujukan untuk pembelajaran
semata sehingga sangat diharapkan kritik dan sarannya. Apabila banyak
kekurangan pada tulisan ini harap dimaklumi. Terakhir, penulis merasa
perlu untuk mengucapkan terima kasih kepada *puji, echostaff (MOBY,
the_day, z3r0byt3, comex,), newbie_hacker members, dan semua pencinta
Opensource.
REFERENSI
1. [ Stallings, William ], “ CRYPTOGRAPHY AND NETWORK SECURITY ,
principle and practice: second edition ” , Prentice-Hall,Inc., New
Jersey ,1999
2. [ Salim, IR.Hartojo ], “ Virus Komputer, teknik pembuatan & langkah-
langkah penanggulangannya ”, Andi OFFSET, Yogyakarta , 1989.
3. [ Amperiyanto, Tri ], “ Bermain-main dengan Virus Macro ”, Elex
Media Komputindo, Jakarta,2002
4. [ Jayakumar ], “ Viruspaperw.pdf ”, EBOOK version
5. [ y3dips ], “ pernak pernik Virus ” , http://ezine.echo.or.id,
Jakarta, 2003
6. “ Virus Definition dari salah satu Antivirus ”
BIOGRAFI PENULIS
Ahmad Muammar. W. K. Lahir di Jakarta, Maret 1982. Menamatkan Sekolah
Menengah Umum di SMU Negeri 3, Palembang pada tahun 1999. Saat ini
sedang menyelesaikan program S1 pada jurusan Sistem Informasi di
universitas Gunadarma.
Aktif Menulis beberapa artikel , tutorial , serta tips n trick yang di
muat di beberapa situs-situs non-profit milik anak negeri, seperti
halnya pada http://ezine.echo.or.id; http://konsultanlinux.com;
http://indohack.sourceforge.net; dan http://kecoak.or.id, juga aktif
berdiskusi di beberapa forum diskusi, seperti http://www.diskusiweb.com
[moderator] , http://www.klik-kanan.com/forum serta di http://forum.echo.or.id
[echostaff: admin].
Selain sebagai founder, saat ini penulis bersama beberapa echostaff
terus mengelola dan mengembangkan http://echo.or.id dengan tujuan
untuk mengajak semua penggemar komputer && opensource untuk berbagi
dan belajar bersama, serta berharap seluruh komunitas “security
industry” di Indonesia dapat saling bekerjasama.
7
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2004 IlmuKomputer.Com
Gemar mempelajari masalah security khususnya networking, pemrograman
khususnya non-GUI oriented seperti bahasa c, perl, assembler, php, cgi
dan html. Juga merupakan “ penggagum berat ” sekaligus pengguna linux,
freeBSD dan semua open-source ‘warez’. Selalu berpandangan bahwa “
budaya open-source adalah budaya yang membangun dan layak untuk
dibangun ” .
Informasi lebih lanjut tentang penulis ini bisa didapat melalui:
URL: http://echo.or.id
Email: y3d...@echo.or.id
YahooMessenger: y3d1ps
8

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments